Jumat, 1 Maret 2019
Postingan ini diedit 6Β jam, 34Β menit yang lalu.
Kelas pagi hari ini. Sayangnya, tidak ada yang lebih buruk dibanding kelas di gedung A ini. Bukan karena harus naik tiga lantai tanpa lift. Itu mah udah biasa. Bukan juga karena harus ada di jam pagi dan tidak pindah gedung sama sekali meskipun ada dua kelas pagi itu. Satu-satunya alasan gedung A tidak menjadi gedung andalan adalah tidak ada jaringan wifi yang memadai untuk download film atau drama korea. AKU BUTUH ITU huhu
Keadaan pagi ini juga sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Aku belum menemukan satu manusia yang sudah tiba saat aku tiba di kelas.
Untungnya, meskipun lambat, smartphoneku masih bisa mendeteksi keberadaan wifi pagi ini.
Aku memilih tempat duduk di tempat dudukku minggu lalu. Pojok kanan baris kedua. Tidak ada alasan lain selain malas berinteraksi dengan manusia-manusia disana.
Bukannya tidak mengenal sesama teman di kelas ini, aku hanya terlalu malas berkenalan lagi dengan mereka di semester 4 ini.
Aku tidak menyalahkan mereka yang tidak mengingatku. Hanya saja aku memang tidak begitu sering berinteraksi dengan mereka, jadi satu-satunya yang salah disini adalah aku. Mahasiswi biasa-biasa saja dengan muka biasa-biasa saja dan keberadaan yang biasa-biasa saja. Tidak ada aku pun tidak akan mengubah dunia.
Sambil menyapa beberapa teman yang mengingat namaku, setidaknya, aku tetap mendedikasikan pagiku untuk download drama korea.
Hari Jumat bukanlah hari produktifku. Aku hanya masuk untuk dua kelas pagi sampai pukul 11 dan mengantarkan dagangan. Lalu pulang dan menunggu dijemput hingga adzan zuhur berakhir. Pulang pun bagiku masih menjadi sesuatu yang cukup ribet karena harus naik angkutan umum dua kali dan menunggu jemputan dari perhentian terakhir. Inginnya sih bisa mandiri dengan naik angkutan umum lagi. Tapi apa daya kalau tidak ada lagi angkutan umum dari perhentian terkahir itu hingga rumahku. Maklum, orang desa.
Meskipun begitu, menyenangkan rasanya bisa sejenak istirahat dari kesibukan dengan hanya duduk memandangi jalanan.
Sampai rumah pun, aku hanya tiduran dan tidur.
Menunggu hari esok.
22 September 2025
Sudah 6 tahun lebih sejak hari itu. Diary ini aku buat untuk salah satu projectku yang mangkrak 2 tahun yang lalu. Semua yang ada ditulisan itu asli dan memang aku mikir begitu. Hari-hariku sebagai masahasiswa kupu-kupu dagang juga memang semembosankan itu. Hari ini, aku rindu akan hari membosankan itu. Meskipun sama membosankannya dengan sekarang, setidaknya aku bisa berjalan kaki, memandang jalanan, dan menikmati manusia lain yang terburu-buru entah kemana. Hari ini butuh keberanian besar untuk sekadar berjalan kaki keluar.
Sialnya, entah kenapa, tahun ini aku mulai sadar kalau berjalan kaki juga tidak hanya butuh keberanian. Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa lebih butuh perlindungan dari matahari dibanding 6 tahun yang lalu. Padahal aku sangat suka ada dibawah sinar matahari sejak kecil. Aku suka berpanas-panas dan berjalan cari tukang es. Tapi akhir-akhir ini rasanya matahari terlalu ganas buatku.
Hal besar lain yang aku sadari adalah bertemu orang lain. Waktu kuliah dulu dengan mudah aku mengabaikan banyak kesempatan untuk berkenalan dengan lebih banyak orang. Aku tidak menyesal, hanya merasa iri dengan diriku yang dulu punya kesempatan sebanyak itu. Sekarang, bertemu orang lain butuh banyak biaya; komunitas, volunteering, piknik, klub buku, klub hobi, dan lainnya. Maksudku dengan biaya adalah secara waktu dan finansial. Sama aja sih, kalau aku punya finansial, aku tidak punya banyak waktu; kalau aku punya banyak waktu, aku tidak punya finansial.
Intinya, aku kangen kuliah (dan jualan).