sekar πŸ’

Menulis dan Berak: Kegiatan yang Melegakan

Beberapa hari ini berakku mampet. Biasanya karena akan mens aja sih (biasa, masalah cewek apa-apa dikaitkan dengan menstruasi). Tapi kali ini aku mikir panjang karena sebelumnya belum pernah semampet ini sampai orang lain lihat aku langsung komentar betapa besarnya perutku. Lalu hal kedua yang akan dikomentari adalah aku yang kelihatan lemas. Aku sendiri memang merasa sangat tidak nyaman dengan kasus mampetnya berak ini. Padahal makan tidak aneh-aneh, pikiran juga tidak ada yang aneh-aneh, hanya aku sedang mencoba rutinitas baru saja.

Akhirnya aku stop sebentar untuk mengobati mampetnya berak ini.

Lalu keluarlah si berak.

Saat itu, hal yang ada di kepalaku adalah:

Lalu aku mikir agak lama sambil berak tentunya.

Beberapa bulan yang lalu aku amat sangat jarang menulis. Aku lebih sering mengonsumsi informasi dibanding mengeluarkan isi kepala ini. Konsumsi informasiku bener-bener bikin bloating gede.

Kalau lagi makan, nonton video atau dengerin podcast. Selesai makan, waktu balikin piring setel musik sebagai background. Scrolling sosmed sambil setel musik juga biar ga sepi-sepi amat, tentu saja sambil bacain komentar netizen. Aku nggak pernah komen, jarang bereaksi apapun di tombol manapun (retweet, like, subscribe, follow, dsb). Merajut tentu saja sambil nonton drama atau youtube, atau kadang dengerin atau baca buku.

Setiap detik waktuku membuka mata, aku baca atau nonton sesuatu. Bahkan saat mataku udah sangat lelah dan otakku pengen tidur saja, aku membuka telinga dan mendengarkan sesuatu. Ibarat orang makan, aku benar-benar tidak pernah berhenti menelan. Parahnya, lebih sering tidak aku kunyah duluan.

Bulan ini, aku memutuskan untuk mengubah diriku yang overdosis informasi itu.

Aku mulai sangat berusaha untuk menulis secara rutin di jurnal harianku. Ini sudah jalan 10 hari. Aku juga mencatat beberapa hal nggak penting seperti menu makanan dan rutinitas yang ingin aku bangun kembali. Tidak ada rencana untuk estetik-estetikan sih, tapi kebetulan aku hanya punya stiker lucu untuk menempelkan kertas-kertas tambahan. Awalnya aku berencana beli lem atau double tape tapi selalu lupa. Jadilah, stiker lucu yang gunanya tidak hanya untuk lucu-lucuan. Bonusnya, aku jadi lebih semangat mengisi jurnalku itu.

Tanggal 1 September kemarin, aku hanya menulis beberapa kalimat saja, lalu tanggal 3 September aku menulis hal yang aku takuti, lalu tanggal 8 September aku menulis tentang hal yang aku malu untuk akui.

Mungkin besok-besok akan ada lebih banyak tulisan yang melegakan di entri jurnalku. Tapi yang jelas, perbedaan besar sangat terasa.

Aku tidak lagi menelan informasi sebanyak sebelumnya. Aku memaksa diriku sendiri untuk ngeden1 dan mengeluarkan sesuatu.

Awal-awal memang aneh dan menyakitkan seperti ini, tapi aku tahu nantinya tulisanku akan kembali ceria lagi. Entah butuh waktu berapa lama, tapi setidaknya setiap hari aku berusaha.

Sebelumnya, meskipun aku punya blog dan sosmed, aku amat sangat jarang posting. Sempat agak rutin posting tapi kemudian merasa nggak ada gunanya. Aku merasa benar-benar nggak ada yang membaca tulisan-tulisanku. Teman-teman yang aku kenal sama sekali tidak merespon apapun yang aku tulis dan tunjukkan di sosmed. Yah, sebenarnya impas sih, toh aku juga jarang merespon apapun karena aku tidak tertarik dengan banyak hal yang mereka lakukan. Disini aku sadar, ini aku sudah ada di jurusan yang berbeda dengan teman-temanku. Aku tidak bisa memaksakan diri ataupun mereka untuk membaca tai-taiku itu.

Toh, sebagai manusia kita sudah sibuk. Mana WNI pula πŸ˜ͺ

Jadi, aku berencana memamerkan hasil berak ku disini.

Aku beruntung untuk bisa punya lebih banyak waktu untuk diriku sendiri, jadi informasi yang bisa aku dapatkan dan konsumsi mungkin lebih banyak dibanding orang lain. Karena itu, aku juga ingin berak lebih banyak. Dengan ada disini secara semi-anonim, aku bisa memamerkan tulisanku yang lebih mirip tai ini dengan bebas disini. Tanpa kecewa kalau tidak ada yang baca (karena memang kebanyakan hasil kunyahan konten yang aku telan), tapi akan sangat bahagia kalau memang ada yang baca (kalau beneran ada, agak diragukan sih).

Yah.

Inti dari tulisan ini adalah: aku lega bisa menulis sebebas ini.

Kalau di akunku yang lain, mungkin aku akan membatasi diri, alias memampetkan berakku sendiri. Alias bikin sakit diri sendiri.

Jadi, sudahkah kamu berak hari ini?

Love,

sekar🌱

  1. menahan napas (saat buang air), mengejan selengkapnya cek disini

#menulis